CERITA RAKYAT PANJI SEMIRANG
Kerajaan Daha. Hiduplah seorang putri
bernama Dewi Candra Kirana. Ia putri yang sangat cantik. Sayang, ia hidup
sangat menderita akibat perlakuan selir ayahandanya.
Konon, Dewi Candra Kirana sangat ingin
memiliki adik. Namun keinginanya tak mungkin terkabulkan. Ini dikarenakan
ibundanya tercinta telah menginjak usia tua. Ayahnya kemudian mengambil seorang
selir, bernama Dewi Liku. Dari Dewi Liku inilah Dewi Candra Kirana mendapatkan
seorang adik, Dewi Ajeng. Pada awalnya Dewi Candra Kirana sangat berbahagia.
Namun kian lama ia dibuat menderita oleh Dewi Liku. Ada saja cara dan upaya
dari Dewi Liku untuk membuat Dewi Candra Kirana tak bahagia dan menderita.
Apalagi ketika Dewi Candra Kirana
pipertunangkan dengan putra raja Kahuripan, Raden Inu Kertapati. Dewi Liku
makin bertindak kejam keadanya. Hal ini pun dilakukan oleh Dewi Liku kepada
sang permaisuri. Entah kenapa sang baginda begitu terpengaruh oleh selirnya
ini, sehingga setiap keingina Dewi Liku selalu tepenuhi.
Melihat tindak tanduk dari Dewi Liku,
membuat sang permaisuri jatuh sakit dan kemudian meninggal. Setelah kematian
ibundanya hidup Dewi Candra Kirana benar benar seperti di neraka. Apalagi
setelah pesta pertunanganya dnegan Raden Inu Kertapati akan dilangsungkan. Berbagai
upaya dilakukan oleh Dewi Liku demi menggagalkan pesta pertunangan itu. Setiap
hadiah dan benda yag dikirim oleh Raden Inu Kertapati kepada Dewi Candra Kirana
selalu diambilnya, dan diberika kepada putrinya Dewi Ajeng. Tentu saja ini
membuat sedih Dewi Candra Kirana. Apalagi ketika ayahnya tak membela dirinya.
Entah kenapa Baginda Raja Daha begitu
tepengaruh oleh selirnya itu. Ia begitu berpihak kepada Dewi Liku. Raja Daha
begitu mudahnya menjadi murka kepada Dewi Candra Kirana. Hingga suatu ketika karena
terlalu marahnya ia mengambil gunting lalu memotong rambut Dewi Candra Kirana.
Bersama dengan abdi setianya, Dewi
Candra Kirana lalu memutuskan keluar dari istana. Mereka berjalan menuju rimba
yang terletak diantara kerajaanya dan kerajaan Inu Kertapati, tunanganya. Ia
pun kemudian menyamar menjadi seorang satria, bernama Panji Semirang.
Bersama paa abdinya itu ia kemudian
beraksi menghadang orang orang yang berlalu lalang ke rimba itu. Mengajaknya
untuk bermukim di sana. Entah sampai kapan Dewi Candra Kirana akan menetap di
sana. Yang ia tahu hanya satu, ia hanya ingin berada lebih dekat kekasihnya, Raden
Inu Kertapati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar